كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَثَلِ الْبَهِيْمَةِ تَنْتِجُ الْبَهِيْمَةَ، هَلْ تَرَى فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟
“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana permisalan hewan yang dilahirkan oleh hewan, apakah kalian melihat pada anaknya ada yang terpotong telinganya?”(HR. Bukhari)
Nash di atas adalah patokan awal dalam pembinaan anak dalam keluarga. Agama Islam menjelaskan bahwa setiap anak terlahir fitrah, yakni kecenderungan untuk hanif, lurus pada agama Allah. Tak ada anak yang terlahir dalam keadaan cacat kepribadian, sampai kedua orang tuanya yang menjadikan anak itu menjadi pribadi yang bermasalah. Baca entri selengkapnya »