Rumahku Surgaku

Keluarga Sakinah Mawaddah wa Rohmah

Mencegah Perselingkuhan

Posted by Farid Ma'ruf pada Desember 6, 2008

Oleh : Zulia Ilmawati, S.Psi.

mencegah-perselingkuhanbaitijannati. Dalam waktu terakhir ini kita semakin sering mendengar berita perselingkuhan yang marak di mana-mana. Sejumlah skandal seks menimpa politisi. Di luar ini, disinyalir masih banyak pejabat dan anggota legislatif lain, serta anggota masyarakat biasa yang berperilaku bejat, berselingkuh atau berzina dengan wanita yang bukan istrinya atau dengan lelaki bukan suaminya.

Penyebab Selingkuh

1. Masalah internal.

Pernikahan pada dasarnya mempertemukan dua orang yang mempunyai kepribadian, sifat, karakter, latar belakang keluarga dan problem yang berbeda satu sama lain. Karena itu, tidak mengherankan jika kehidupan dalam rumah tangga kadang tidak seindah harapan. Ketidakmatangan masing-masing pasangan ikut mempengaruhi dinamika yang terjadi dalam menghadapi setiap persoalan rumah tangga. Jika masing-masing tidak berusaha untuk memperbaiki diri atau malah justru mencari hiburan dan kompensasinya sendiri, maka pengikat di antara keduanya semakin pudar. Jika ini tidak segera diatasi, cepat atau lambat akan  mempengaruhi kualitas hubungan suami-istri. Sikap apatis, pasif atau bahkan pasif-agresif bisa menjadi indikasi adanya masalah dalam kehidupan pernikahan seseorang.

Emotional divorce (keterpecahan emosi), yang banyak dialami oleh suami-istri, baik yang baru maupun yang sudah lama menikah, membuat hubungan cinta kasih akhirnya padam dan menjadi dingin. Meskipun secara fisik pasangan suami-istri masih tinggal serumah, secara emosional terdapat jarak yang membentang. Dengan pudarnya cinta dan kasih sayang, semakin longgarlah ikatan dan komunikasi di antara pasangan yang bisa mendorong salah satu atau keduanya mencari seseorang yang dapat memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan emosional maupun kebutuhan fisik, termasuk seks. Apalagi jika kemudian masing-masing pasangan tidak memiliki pemahaman tentang bagaimana seharusnya menjalani kehidupan berumah tangga dan mengatasi persoalan yang muncul menurut ajaran Islam.

Debbie Layton-Tholl mengungkapkan bahwa perselingkuhan yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah menikah pada dasarnya bukan karena untuk mencari kepuasan seksual semata. Prosentase terbesar (90%) perselingkuhan terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan emosional pasangan. Kebutuhan seksual bukanlah menjadi alasan pertama dan utama. Perilaku seksual yang sering mewarnai affair ataupun perselingkuhan sering hanya merupakan sarana untuk memelihara dan mempertahankan affair tersebut, bukan menjadi alasan utama.

2. Masalah eksternal.

Dalam pandangan kapitalis hubungan pria dan wanita merupakan pandangan yang bersifat seksual semata, bukan pandangan untuk melestarikan keturunan manusia. Oleh karena itu, mereka sengaja menciptakan fakta-fakta yang terindra dan pikiran-pikiran yang mengundang hasrat seksual di hadapan pria dan wanita dalam rangka membangkitkan dorongan seksual untuk dipenuhi. Mereka menganggap bahwa gejolak naluri yang tidak dipenuhi mengakibatkan kerusakan pada diri manusia, baik terhadap fisik, psikis, maupun akalnya. Dari sini, kita bisa memahami, mengapa banyak komunitas masyarakat selalu menciptakan pikiran-pikiran yang mengundang hasrat seksual (fantasi-fantasi seksual), baik dalam cerita-cerita, lagu-lagu, maupun berbagai karya mereka lainnya. Belum lagi kebiasaan gaya hidup campur-baur antara pria dan wanita yang tidak semestinya di dalam maupun di luar rumah. Semua ini muncul karena mereka menganggap tindakan-tindakan semacam itu merupakan hal yang lazim dan penting sebagai bagian dari sistem dan gaya hidup mereka.

Kiat Menghindari Perselingkuhan Secara Islam

1. Menjalankan kehidupan rumah tangga secara islami.

Sebagai sebuah ibadah, pernikahan memiliki sejumlah tujuan mulia. Memahami tujuan itu sangatlah penting guna menghindarkan pernikahan bergerak tak tentu arah yang akan membuatnya sia-sia tak bermakna. Tujuan-tujuan itu adalah untuk mewujudkan mawaddah dan rahmah, yakni terjalinnya cinta-kasih dan tergapainya ketenteraman hati (sakinah) (QS ar-Rum: 21); melanjutkan keturunan dan menghindarkan dosa; mempererat tali silaturahmi; sebagai sarana dakwah; dan menggapai mardhatillah. Jika tujuan pernikahan yang sebenarnya dipahami dengan benar, insya Allah akan lebih mudah bagi suami-istri meraih keluarga sakinah dan terhindar dari konflik-konflik yang berkepanjangan. Sebab, kesepahaman tentang tujuan pernikahan sesungguhnya akan menjadi perekat kokoh sebuah pernikahan.

Islam memandang pernikahan sebagai “perjanjian yang berat (mîtsâq[an] ghalîdza)” (QS an-Nisa’ [4]: 21) yang menuntut setiap orang yang terikat di dalamnya untuk memenuhi hak dan kewajibannya.

Islam mengatur dengan sangat jelas hak dan kewajiban suami-istri, orangtua dan anak-anak, serta hubungan dengan keluarga yang lain. Islam memandang setiap anggota keluarga sebagai pemimpin dalam kedudukannya masing-masing. Dengan kata lain, pernikahan haruslah dipandang sebagai bagian dari amal shalih untuk menciptakan pahala sebanyak-banyaknya dalam kedudukan masing-masing melalui pelaksanaan hak dan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Ketimpangan atau terabaikannya hak dan kewajiban, misalnya soal nafkah, pendidikan atau perlindungan, tentu akan dengan sangat mudah menyulut perselisihan dalam keluarga yang bisa berpeluang untuk terjadi perselingkuhan.

2. Atasi berbagai persoalan suami-istri dengan cara yang benar (islami) dan tidak melibatkan orang (lelaki atau perempuan) lain.

Dalam kehidupan rumah tangga, tidak selalu mudah menyatukan dua pribadi yang berbeda dan dengan latar belakang yang berbeda. Konflik menjadi suatu hal yang mudah terjadi dalam kehidupan rumah tangga.

Kesabaran merupakan langkah utama ketika mulai muncul perselisihan. Islam memerintahkan kepada suami-istri agar bergaul dengan cara yang baik, serta mendorong mereka untuk bersabar dengan keadaan masing-masing pasangan; karena boleh jadi di dalamnya terdapat kebaikan-kebaikan. Jika dibutuhkan orang ketiga untuk membantu menyelesaikan persoalan maka jangan sekali-sekali melibatkan lawan jenis yang bukan mahram-nya; seperti teman sekantor, tetangga, kenalan dan sebagainya. Awalnya mungkin hanya sebatas curhat, tetapi tanpa disadari, jika sudah mulai merasa nyaman, persoalan mungkin justru tidak terpecahkan, yang kemudian terjadi adalah munculnya rasa saling ketergantungan dan ketertarikan. Hal ini bisa menjadi awal dari kedekatan di antara mereka dan peluang untuk terjadinya perselingkuhan.

3. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis di tengah-tengah masyarakat.

Dalam pandangan Islam hubungan antara pria dan wanita merupakan pandangan yang terkait dengan tujuan untuk melestarikan keturunan, bukan semata-mata pandangan yang bersifat seksual. Dalam konteks itulah, Islam menganggap berkembangnya pikiran-pikiran yang mengundang hasrat seksual pada sekelompok orang merupakan keadaan yang membahayakan. Oleh karena itu, Islam memerintahkan pria dan wanita untuk menutup aurat, menahan pandangannya terhadap lawan jenis, melarang pria dan wanita ber-khalwat, melarang wanita bersolek dan berhias di hadapan laki-laki asing (non-mahram). Islam juga telah membatasi kerjasama yang mungkin dilakukan oleh pria dan wanita dalam kehidupan umum serta menentukan bahwa hubungan seksual antara pria dan wanita hanya boleh dilakukan dalam dua keadaan, yaitu: lembaga pernikahan dan pemilikan hamba sahaya.

4.  Poligami.

Islam telah menjadikan poligami sebagai sesuatu perbuatan mubah (boleh), bukan sunnah, bukan pula wajib. Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani mengatakan dalam An-Nizhâm al-Ijtimâ’i fî al-Islâm:

Harus menjadi kejelasan, bahwa Islam tidak menjadikan poligami sebagai kewajiban atas kaum Muslim, bukan pula suatu perbuatan yang mandub (sunnah) bagi mereka, melainkan sesuatu yang mubah, yang boleh mereka lakukan jika mereka berpandangan demikian.

Dasar kebolehan poligami tersebut karena Allah Swt. telah menjelaskan dengan sangat gamblang tentang hal ini (Lihat: QS an-Nisa’ [4]: 3).

Poligami bisa menjadi solusi di tengah kehidupan pergaulan lawan jenis seperti sekarang ini. Anehnya, poligami justru banyak ditentang, sementara perselingkuhan dibiarkan merajalela. Praktik poligami yang salah di tengah-tengah masyarakat tidak boleh menjadi alasan untuk menolak poligami. Sebab, realitas itu terjadi karena praktik poligami tidak dijalankan sesuai dengan tuntunan Islam. Alasan bahwa wanita menjadi sakit hati dan tertekan karena suaminya menikah lagi juga tidak tepat. Perasaan tersebut hanya akan muncul akibat adanya anggapan bahwa poligami sebagai sesuatu yang buruk. Itu terjadi karena kampanye massif yang dilancarkan kalangan antipoligami. Sebaliknya, jika istri menganggap poligami sebagai sesuatu yang baik, perasaan sakit hati dan tertekan akibat suaminya berpoligami tidak terjadi. Allah Swt. telah memberikan peringatan yang tegas kepada para suami yang berpoligami (Lihat: QS an-Nisa’ [4]: 129). Intinya, Allah Swt. memerintahkan kepada seorang suami untuk menjauhkan diri dari kecenderungan yang berlebihan kepada salah seorang istrinya dengan menelantarkan yang lain. Hal ini juga diperkuat dengan sebuah Hadis Nabi saw., sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah ra. (HR Ahmad).

5. Memberikan hukuman bagi para pelaku perselingkuhan.

Pada hakikatnya perselingkuhan sama dengan perzinaan. Dalam pandangan Islam seorang yang berselingkuh/berzina mendapatkan hukuman yang sangat berat. Jika belum menikah, pelakunya harus dicambuk 100 kali, dan untuk yang sudah menikah harus dirajam sampai mati. Hukuman yang berat ini akan menjadi pelajaran bagi pelakunya hingga menimbulkan jera sekaligus sebagai penebus dosa atas perbuatan yang dilakukan. Jika hukuman ini diterapkan, seseorang akan berpikir panjang sebelum melakukan perselingkuhan. [Zulia Ilmawati; (Psikolog, Pemerhati Masalah Anak dan Keluarga)]

29 Tanggapan to “Mencegah Perselingkuhan”

  1. widarso said

    Alhamdulillah, terima kasih atas tausyahnya, semoga kita selalu mendapat perlindungan-NYA dari hal2 yang bersifat maksiat

  2. OY said

    AHH BULSIT.. MANA ADA MASUK LOGIKA KALAU SELINGKUH TIDAK BOLEH POLIGAMI BOLEH. LOGIKANYA DIMANA KALAU ISTRI HARUS MENGERTI LEGALITAS POLIGAMI ALA ISLAM. TAK MASUK AKAL. YA MUNGKIN SEMUA MASUK AKAL JIKA DIDASARKAN ATAS DOKTRIN SEPERTI ITU. MANA EMANSIPASINYA ? AH BINGUNG, KATANYA ALIM TAPI MALAH POLIGAMI DI BENARKAN. KALAU MASALAH SELINGKUH SUMBERNYA BUKAN DARI RANGSANGAN SENSUAL WANITA SEMATA. DI BALI ADA TRADISI MANDI BARENG WANITA SAMA SAMA TELANJANG TAPI TAK ADA YG SELINGKUH. MALAH PAKE JILBAB SELINGKUHNYA RAME . HA HA HA

  3. OY said

    Kalau anda memang psikolog sejati, mengapa pandangan anda tidak didasarkan oleh kaidah universal tentang human right. ? Anda percaya tidak dengan teori pembiasaan ? KALAU UDAH BIASA DILIHAT MAKA IA TIDAK AKAN PENASARAN APA YG TERSEMBUNYI DI BALIK JILBABMU. KARNA TERUS DITUTUPI MAKA DASAS SIFAT MANUSIA YG SELALU INGIN TAHU AKAN DENGAN BERBAGAI CASA MENCARITAHU DAN INGIN MERASAKANNYA. TAHUKAH ANDA JIKA SEMAKIN DI TEKAN SIFAT HAKIKI MANUSIA TENTANG SEK MALAH AKAN BERONTAK ? SAYA SARANKAN ANDA KAJI LAGI HAL TERSEBUT SEBELUM MEMBERIKAN PANDANGAN HANYA DARI SUDUT DOKTRIN. PAKAILAH KAIDAH UMUM. PADAHAL SAYA BUKAN SIAPA SIAPA. MAAF KALAU ADA SALAH KATA. HE HE HE

  4. ira ablex said

    aa hal yang ingin aku ceritakan…..
    tapi mungkin tak di sini…..

  5. Sebetulnya kalau ada saling pengertian dan komunikasi yang baik, perselingkuhan bisa dicegah, tentu saja juga tergantung niat, kemauan dan peluang

  6. mutia said

    ASSALLAMUALAIKUM USTAD/USTADZAH

    saya memiliki jawaban setuju dan tidak setuju.
    Setuju nya jika poligami tersebut dijalankan dengan syariat agama islam. Tidak setuju, zaman modern sekarang ini jarang sekali kita temukan pria yang bisa berlaku adil…ini yang seringkali menjadikan poligami ini ditentang oleh kaum wanita.
    Pria-pria diluar sana sering mengatasnamakan poligami untuk kepentingan nafsu nya semata dan sering berlaku tidak adil secara lahiryah.
    Jadi yang salah dari poligami bukan poligaminya tapi praktek dari poligami itu sendiri dilakukan diluar aturan agama islam oleh pria pria diluar sana.

    DAN UNTUK OY…!!
    jika ANDA tidak mengerti dengan ISLAM, tidak usah ikut menyumbangsih PIKIRAN SETAN ANDA disini. KITA BUKAN BERBICARA LOGIKA, AGAMA TIDAK BISA DIBAHAS DARI SEGI LOGIKA SAJA. PIKIRAN ANDA TERLALU CETEK BUNG!!
    Mudah2an ANda diberi HIdayaH Oleh ALLAH SWT..amin

  7. irna said

    Memang, hanya orang pilihan Allah SWT yang bisa menjalankan ilmu “IKHLAS”, dan ilmu “IKLHAS” tidak akan pernah bisa dianalisa dengan menggunakan “LOGIKA” semata.
    Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang diridhoi Allah SWT. amin.

  8. Indah said

    baitijannati,
    kayaknya perlu mengedit css dari theme ini karena kuliat left column kurang lebar (ada kata2 yang masuk / menjorok ke middle column.

    salam
    indah

  9. Ratno r said

    Assalammualaikum

    Saya sebenarnya belum mengerti benar masalah poligami, tetapi kalau memang di benarkan dalam islam, mengapa kita mempersoalkan yang penting yang menjalankan benar2 tahu! dan saya ingin memberi saran seandainya ingin beroligami, beroligamilah karna OLLOH S.A.W dan bukan niat yang lain,dan kepada para UHTI mohon IKLASKANLAH mungkin OLLOH memberi anda kebahagiaan dunia/akhirat, semoga kita semua di Ampuninya. AMIN N nnnnnnnnn.

  10. andrian said

    sungguh aku ingin poligami, namun gimana cara memberi pengertian pada istri dengan baik-baik, dan mudah-mudah dia mengerti (aku butuh persetujuannya, sehingga tiada dusta sekecilpun)

  11. eka said

    poligami??? wah sepertinya saya memang belum mampu untuk memahami urusan poligami, mungkin juga dikarenakan ilmu yang saya dapatkan tentang islam belum begitu baik, tapi hanya satu hal yang ingin saya sampaikan,menurut saya, wanita solekhah adalah wanita yang mampu menerima cobaan dari allah apa pun bentuknya, termasuk keinginan dari suami yang ingin poligami.Suami,istri, anak, saudara ipar atau orang2 disekeliling kita ada lah ujian dari Allah, mampukah kita tetap mencintai Allah lebih dari Suami??atau orng2 yang sangat kita cintai? cobalah sampaikan kepada istri anda tentang hal itu, dengan ikhlasnya dia membiarkan suami membagi hatinya dengan wanita lain, insyaallah surga dijanjinkan Allah untuk orang2 yang sabar. karena Allah Maha Tahu akan apapun yang dirasakan umatnya.

    • andrian Mitzurin said

      buat bung/nona/nyonya EKA, aku masih ragu dari pengertian :
      1. wanita SOLEKHAH
      2. COBAAN dari allah swt
      3. poligami
      dimana letak benang merahnya dari tiga hal di atas dilihat dari berbagai aspek, terutama pengertiannya menurut ISLAM. Jangan-jangan saya, anda atau kita semua melihat sudut pandang ISLAM dari aspek serapan yang kita miliki, padahal ilmu/pengetahuan kita hanya setetes air di lautan.

  12. Rudi said

    selingkuh= selingan indah keluarga utuh. Selingkuh bisa terjadi karena ada ruang (celah) yang kosong dari masing2 pihak baik laki2 maupun perempuan. Ini bisa terjadi disebabkan yang telah disebutkan baik dari internal maupun eksternal. Yang lebih dominan adalah dari sisi internal. Seseorang selingkuh pasti ada sebab yang terjadi pada dirinya seperti merasa sudah tidak diperhatikan misalnya. Ruang tidak diperhatikan ini diisi oleh pihak lain yang seolah-olah memberi perhatian pada diri seseorang tersebut yang membuat orang tersebut menjadi terisi dengan kedatangan pihak ketiga.

  13. al khamdulillah, saya sangat senang dengan artikel ini, hingga saya kutip dan dengan tetap mencatumkan nama penulisnya yang saya cantumkan sebagai tulisa pembuka saya di group facebook yang saya bikin yaitu ilmu keluarga sakinah. tulisan ini sangat kreatif dan inovatif, cuma terlalu agamis dan kurang meching dikalangan orang yang hobi selingkuh masih belum di minati.

    akan lebih baik bagaimana kalau di kemas dengan bahasa yang extrim tetapi dengan isi yang mengena pada hati nurani.

    maaf… hanya pendapat saja yang jelas aku suka tautan ini.hingga aku menyadurnya sebagai referensibeberapa tulisan saya tentang selingkuh dan rumah tangga sakinah.

  14. azka said

    Bung Andrian, mengapa Anda sangat ingin ber-poligami? Apakah istri anda tidak mampu melaksanakan kewajibannya ataukah ada alasan yang lainnya..sbaikx Anda pikirkan bagaimana perasaan istri Anda atau setidak2x Anda merenung bagaimana seandaix jika anda berada di posisi istri Anda…apakah Anda sendiri akan rela dan mau mengerti..?
    peace ^.^

  15. ainy said

    ass, alhamdulillah, tausiyahnya…
    pada dasarnya apa2 yang berlandaskan Al-Quran dan Hadist, tak ada ALASAN untuk mempertentangkannya..
    ini hanya masalah ke fahaman saja, dan bersyukurlah, untuk yang sudah faham, serta berani menjalankannya…
    sedemikian hukumannya bagi yg sudah menikah dan berselingkuh, menandakan, memang perjanjian yg kokoh itu bukan main2 belaka..
    toh, tentang Poligami.. hanya tentang proses, karena ikhlas itu juga proses..khasnya wanita adalah : ” sulit membagi apa2 yang dipunya ” mungkin ini, bukan hanya khas wanita…

    jazakallah tausiyahnya..

    wassalam

  16. dewi said

    Mungkin aku wanita yang Paling Egois di Dunia,bukan trauma,ataupun paranoid tapi aku adalah tipe wanita yang paling tidak suka dihianati,aku bukanlah wanita yang cantik dan tentunya jauh dari kesempurnaan,namun aku mempunyai harga diri dan kehormatan yang teramat mahal,akan kupertaruhkan nyawaku demi harga diriku,aku akan marah dan berontak kepada siapa saja yang berani mengoyak atau menginjak-nginjak harga diriku,sekalipun itu suami atau keluargaku,semboyanku “AKU ADALAH DIRIKU “jangan samakan aku dengan orang lain dalam kehidupanku tak ada kata POLIGAMI sebab bagiku poligami adalah suatu bentuk penghianatan,Pelecehan,terhadap kaum wanita oleh karena itu poligami tak akan berlaku dalam kehidupanku,visiku :menjadikan satu kali menikah,untuk yang terakhir. misiku :membawa arah pernikahanku untuk mendapatkan keturunan dan kebahagian Dunia dan AKHIRAT,ALLHAMDULLILLIAH Suamiku adalah orang yang Paling mengerti siapa diriku,mungkin hanya dialah satu satunya lelaki yang mau mengatakan “OKE” ketika aku berkata ” sayang tak pernah ada kata poligami dalam kamus kehidupanku,poligami”NO WAY” WALLAHUALAM seandainya suatu hari nanti kamu ingin berpoligami aku pasti akan berkata TIDAK….TIDAK…..TIDAK…..” sebab kamu bukanlah seorang Nabi yang jauh dari kesempurnaan aku yakin kamu tidak akan pernah bisa berlaku adil dalam segala kesempatan,dan akupun mungkin tidak bisa belaku sabar sebab aku mahluk yang lemah,oleh karena itu lebih baik jangan dari pada nanti mengundang dosa,ASTAGFIRULLAHHALAZIM namun aku juga tak mau menyandang sebagai Wanita pembangkang,aku takut kelak aku menjadi penghuni neraka dan aku menjadi bahan bakarnya dalam neraka tsb, AUDZUBILLAHIMINZALIK, ya ALLAH dalam setiap doaku “jadikanlah aku wanita yang ikhlas dan jauh kanlah aku dari ujian yang berat yang sekiranya aku tak sanggup memikulnya” amiiin

    • 4r1 said

      Subhanalloh… Ane salut dgn DEWI. Tapi jangan lupa, di dunia ini tidak ada yang tak mungkin “BILA” yang maha berkehendak telah menetapkan kehendak-Nya… Manusia cuma bisa berencana, tapi ALLAH lah yang maha menentukan segala sesuatu…

  17. nurisa said

    saya terusik dengan singgungan tentang poligami. bagi yang kontra poligami beralasan “itu hanya menyakiti hati dan perasaan wanita”, karna pada kenyataannya poligami dilakukan tidak seperti jaman Nabi, kesannya hanya nafsu semata.
    tapi bagi yang pro poligami beralasan “untuk mencegah perselingkuhan”, memangnya pada jaman Nabi, alasan dilakukan poligami adalah untuk mencegah perselingkuhan???

    wallahua’lam bi shawab….

  18. Abid said

    Menolak poligami jangan menggunakan logika egoisme apalagi bias keperempuan. Sampe-sampe ada ungkapan Mana ada perempuan yang mau dipoligami ? Tapi anehnya banyak perempuan yang mau menjadi yang kedua, ketiga dan keempat. Kayakya ungkapan tersebut hanya berlaku untuk istri yang pertama. jadi yang perlu dipersiapkan bagi suami yang ingin poligami adalah mencari seorang istri pertama yang siap dimadu. Gitu aja repot.
    Dan saya berpesan, laki-laki yang mau berpoligami harus benar-banar kafabel dari sisi manapun. Ya banyak isti, anak, nafkah cukup adil, pokoknya lekaki unggul dan pilihan layak berpoligami.
    Kalau kanjeng Nabi berpolgami juga berkait dengan kepentingan dakwah, membangun jaingan kekuatan dakwah (Aisyah, Hafsyah, Juwariyah, maria Al kibtiyah) dan melindungi para janda.
    Pokoknya semuanya baca dulu lah sebelum komen, biar ndak asbun. Terus kita-kita ini semuanya ‘korban’ poligami, mbah dan nenek moang kita kalu ndak poligami mngkin kita tidak lahir.

  19. aris blok-m said

    gmn cr agar hidup ini jauh dr perselingkuhan

  20. matahir said

    mudah mudahan ilmu yang dituarkan menjadi ilmu yang mamfa’at amin

  21. Dwi Itong said

    gmn cr agar hidup ini jauh dr perselingkuhan

  22. intan said

    sependapat dgn mba Irna 🙂

  23. intan said

    berusaha mencoba menjawab pertanyaan bung Agus Blok-M : caranya ialah perbanyak beribadah dgn setulus ht pd Alloh 🙂 agar di jauhkan dari niat2 yg buruk agar terjaga hati dari hal2 negatif 🙂 {semoga jwb-an sy bs diterima}

  24. May said

    kira2 apa yg pantas dilakukan oleh istri jika mendapati suaminya melakukan gerak-gerik yg mencurigakan walaupun belum sampai pada wujud perselingkuhan yg nyata? dalam artian,istri mendapati suaminya sms dgn wanita lain dgn kata2 mesra,ketika di konfirm dgn suami,suami mengelak dgn jwbn ‘hny tmn”..apa mungkin dgn tmn saja menggunakan kata2 mesra..
    istri sudah berusaha mencoba berbaik sangka,namun hal tsb di ulangi lagi oleh suaminya..sang istri akhirnya marah smp merasa hatinya telah tersakiti krn pengingkaran janji oleh suaminya..
    istri selama ini tdk pnh mengekang dlm hal pertemanan,asal suaminya tahu mana batasan-batasannya(krn istri menganggap suami sdh bs berpikir scr matang,dewasa,dan bijaksana)..kenyataannya,suami tdk tw mn batsn itu,dgn dalih,” itu hanya iseng,jgn dimasukkan hati,maaf y”
    dlm hati sang istri tersenyum kecut “gampang sekali y blg kata2 seperti itu,apa dy tdk berpikir jika posisi itu sebaliknya”
    sekali lagi istri berusaha berpikir tenang krn tetap ingin mempertahankan keutuhan rmh tangga demi si buah hati yg msh kecil..
    karena rasa cintanya kpd suaminya,sang istri berusaha memaafkan walaupun sulit dan msh berharap suami tdk melakukan hal tsb lg.
    untuk kesekian kalinya,hal tsb terjadi lagi,kali ini,mungkin karena suami tdk mau melukai hati istrinya,ato karena tdk mau terbuka aibnya,maka dy berdalih “bkn dy yg melakukannya”,
    sang istri sudah jengah,rasa marahnya sdh memuncak,dan kali ini sang istri tdk bs mempercayai suaminya lagi..
    lalu solusi apa yg bs diberikan u/ mslh tsb,
    bagaimana agar sang istri dpt mempercayai suaminya lagi?

  25. zalgia said

    seharus.a cinta tk prlu egois n ign memiliki sendiri ..poligami itu boleh,, knpa qta pra perempuan tak pernah setuju klw memang dia bsa adil..klw kita menentang jelas qta kurang sbar n tidak ihlas,,tapi kmbli aq ign bertanya kpda kaum lelaki bisakah klian itu adil..???

  26. bella said

    pada dasarnya mana ada yang mau seorang istri cinta nya dibagi 2,3 ataupun 4 oleh suaminya, smuanya pastinya akan berontak dan menjerit jerit sakit hatinya sambil membentak suaminya, disanalah para pria akan ketakutan berkata jujur pada istrinya yang pertama, pabila dia menginginkan untuk menikah lagi dengan wanita lain secara diam2, sesungguhnya kita tak menginginkan sebuah poligami itu hadir didalam rumah tangga kita, tapi apa boleh di kata bila smua sudah kodratulloh, sudah jalannya seperti itu,walaupun kita bilang tidak,tidak dan tidakkkk mauuuu cintaku dibagi 2,3,4.maka dari itu kita para istri berusahalah bagaimana caranya menyamankan hati suaminya dengan penuh kasih sayang yang dihiasi dengan kesabaran bila sang suami lagi rewel ini dan itu, buktikan bahwa kita ini sudah berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya tapi bila suami tetap tergoda dengan wanita lain, kita tegur saja secara baik2, ko skarang berubah sikapnya kenapa dan ada apa?mungkin suami kita akan bilang tidak ada apa2, biasa aja menutupin kebohongannya, dari sanalah kita mulai menyelidiki suami kita, dikarenakan ada kejanggalan2 dari sikapnya yang tidak seperti biasanya, bila benar adanya wanita lain kita berusaha untuk diam dan menagis trus berusaha bijaksana walaupun sakit,bilang ama suami kita bila sayang ingin menikah lagi yuk aku ijinkan dan aku siap menjadi walinya, setelah itu kita tanamkan dalam hati kita cinta nya Alloh lebih abadi dibanding cintanya seorang hamba yang dalam sekejap saja akan mudah sirna, karena percuma saja bila kita bilang sok aja kamu berani poligami aku akan minta cerai dll, karena dia akan lakukan pernikahan siri secara diam2 bila suami kita memang sudah terlena oleh wanita lain tapi dia juga gak mau berpisah dari kita sebagai istri pertama, itulah keegoisan laki2 yang harus kita hadapin dengan kesabaran walaupun perihnya hati, apabila kita masih ingin menjaga rumah tangga kita, biarkan saja dia mau gimana dan mau kemana, kita tetap perhatikan dia selayak nya seorang suami yang baik, walaupun dihati ada rasa kebencian yang sangat mendalam, kita ambil hikmahnya dan pahalanya aja, perlu diingat bila kita sudah belajar dan berusaha menjadi istri yang soleha dihadapan suaminya tapi suaminya tetap seprti itu ingin berpoligami, kita ingat Alloh saja dan menangis dihadapannya sampai air mata kita habis setelah itu Alloh akan kasih jalan keluarnya yang terbaik, bila kita berpisah dari suami kita Allah akan gantikan semua itu dengan yang lebih baik dari dia, bila masih jodoh Allah akan kasih jalan kepada suami kita dan menunjukan jalan pulang kerumah dengan berjalan dan penuh penyesalan gak akan dia ulang lagi, bukankah ini yng dikatakan indah pada waktunya….tak perlu takut atau khawatir dengan para suami kita yang ingin berpoligami…silahkan saja, ntar juga dia sendiri yang repot untuk memenuhi nafkah lahir dan batinya, kan dituntut harus berlaku adil…hehehe…gempor gempor dech tuh kaki atau lututnya…hahahaha.

  27. cici said

    sekiranya jika kita sudah berusha menjaga keharmonisan rumah tanga tpi perbuatan suami msh sprti itu sja, ap lgi yg hrus kt lakukn?bgaiman sih ntuk kita mengiklskn sgla nya, agk tdk mnjolak rsa dndm di hti ini…..

Tinggalkan Balasan ke intan Batalkan balasan