Oleh : Farid Ma’ruf
Di sebuah pesta pernikahan, saya berniat menyalami dan mengucapkan selamat kepada pengantin ikhwan. Wajah si pengantin ikhwan belum saya kenal. Saya pun celingak-celinguk kebingungan mencari pengantin ikhwan. Saya cari orang pakai jas, tidak ada. Pakai baju paling menonjol, juga tidak ada. Cari pelaminan, tidak ada. Adanya semua terlihat sebagai tamu.